Beberapa tahun yang lalu, persaingan di industri handphone hanya berlaku untuk para vendor dengan produk-produknya. Kini persaingan juga terjadi di antara pengembang sistem operasi, dan para pengembang ini bukan sekedar developer namun terdiri dari perusahaan-perusahaan besar, seperti Google, Apple dan Microsoft. Sistem operasi henpon kini memegang peranan penting dalam kesuksesan sebuah produk henpon. Perkembangan sistem operasi pun sangat luar biasa, bukan lagi hanya soal user interface tapi juga dukungan aplikasi dan performa.
Saat ini kita disuguhi beberapa sistem operasi ternama, seperti Android, iOS, Windows Phone dan BlackBerry. Bisa dibilang, Android dan iOS adalah sistem operasi yang mengubah wajah dunia OS handphone menjadi seperti sekarang ini. Keduanya pun terbilang mapan dengan ekosistem yang luas, sementara Windows Phone dan BlackBerry masih terus mengejar keduanya. Nah, untuk berkenalan dengan sistem operasi henpon yang ada saat ini, simak yuk profilnya masing-masing.
ANDROID
Muncul pertama kali pada tahun 2009, Android dengan cepat menguasai pasar handphone, ini tak lain berkat strategi membuat aliansi dengan para pabrikan handphone atau disebut OHA (Open Handset Alliance). Ditambah dengan kebijakan opensource, karena Android menggunakan kernel Linux, OS buatan Google ini banyak diterapkan di beragam merek handphone, mulai dari merek ternama hingga merek gurem.
Kunci sukses OS Android juga terletak pada dukungan aplikasinya yang luas, dengan Google Play Store yang kini tercatat ada sekitar ratusan ribu lebih aplikasi tersedia untuk diunduh pengguna. Kebebasan adalah kunci sukses lain di Android, dengan OS Android pengguna maupun vendor diberikan kebebasan dalam memodifikasi OS tersebut, mulai dari user interface-nya, tema maupun performanya.
Maka wajarlah saat ini Android menjadi OS yang paling banyak penggunanya di seluruh antero jagat. Dalam waktu singkat mampu melampaui dan mengungguli beberapa OS lainnya. Bahkan saat ini menjadikan pesaingnya antara lain OS BlackBerry dan Windows Phone bekerja keras untuk mengungguli OS si Robot hijau ini.
iOS
Sistem operasi milik Apple ini muncul pertama kali bersamaan dengan iPhone generasi awal pada tahun 2007, saat itu namanya masih iPhone OS. Seperti halnya kebijakan Apple di perangkat computer, Apple pun membatasi penggunaan iOS hanya untuk produk-produk mereka sendiri. Sistem operasi ini diterapkan pada iPhone, iPad, dan iPod Touch.
Dengan kebijakan seperti ini Apple dapat leluasa mengembangkan iOS dan hardware secara seirama, sehingga saling mendukung. Meski kalah dari Android dalam hal jumlah penerapan di produk, namun iOS unggul dari sisi online store-nya. App Store di iOS adalah gebrakan yang awalnya dikenalkan oleh sistem operasi ini, kini App Store telah dihuni oleh 700 ribu lebih aplikasi yang siap diunduh. Sistem user interface iOS sangat intuitif bagi pengguna, rasanya hampir mirip dengan UI Mac OS X yang mengandung elemen slider, switch, dan tombol.
Makanya iOS ini menjadi begitu ekslusif dan memiliki fanatisme sendiri. Sebab disamping memiliki keunggulan yang sangat tinggi, perangkat handphone yang menggunakan iOS ini terbilang memiliki pangsa kelas atas. Hingga bisa dibilang handphone premium.
WINDOWS PHONE
Kehadiran Windows Phone adalah untuk menggantikan peran Windows Mobile. Berbeda dari kebijakan terdahulu, kini Microsoft memfokuskan Windows Phone untuk menyasar end-user, bukan lagi perusahaan.
Namun, jalan terjal dan berliku mesti dilalui Windows Phone yang pertama kali muncul dalam versi 7. Banyak yang menilai Windows Phone 7 gagal di banyak sektor, karena itu Microsoft dengan cepat merilis Windows Phone 8 yang kernelnya menggunakan Windows NT, serupa dengan yang diterapkan di OS Windows 8. Windows Phone memiliki user interface Live Tiles, bentuknya kotak-kotak dan mampu menampilkan live update di widget aplikasinya.
Dalam memasarkan Windows Phone, awalnya Microsoft menjalin kerja sama dengan Nokia yang menghadirkan handphone Lumia, belakangan beberapa vendor juga ikut merilis produk Windows Phone, seperti HTC dan Samsung. Sistem operasi ini yang dilindungi lisensi dan hak paten milik Microsoft, karenanya setiap vendor yang ingin menerapkan Windows Phone mesti merogoh kocek.
Meski menjanjikan, Windows Phone masih harus membuktikan diri di pasaran, apalagi dukungan aplikasinya yang ditampung Windows Phone Store masih sekitar 100 ribu aplikasi. Karena memiliki lisensi dan mesti membayar dalam penggunaan OS ini menjadikan handphone ini masih tak dilirik oleh vendor handphone merek lokal, alasanya tentu menjadikan handphone ini memiliki harga jual yang tinggi dan menjadi tak kompetitif dari sisi harga.
BLACKBERRY
Awalnya dikenal sebagai perangkat pendukung bisnis yang memiliki fitur messaging lengkap, salah satu fitur yang fenomenal adalah BBM (BlackBerry Messenger). Tak jauh beda dengan iOS yang dimiliki oleh iPhone, OS ini hanya bisa diterapkan di perangkat handphone yang dikeluarkan oleh BlackBerry.
Namun seiring perkembangan teknologi, pasar BlackBerry mulai tergerus oleh perangkat Android dan iPhone. Layanan BBM yang dulunya begitu fenomenal kini tersaingi oleh layanan serupa yang banyak dijumpai di OS android dengan kemampuan dan fungsi yang lebih variatif.
Sadar bahwa sistem operasi harus eksis dan menjadi kunci sukses, RIM (Research In Motion) yang kini berganti nama menjadi BlackBerry Limited mencoba meramu sistem operasi baru untuk perangkat BlackBerry. Hingga akhirnya pada akhir Januari lalu, lahirlah OS BlackBerry 10 dikenalkan pada public bersamaan dengan produk handphone terbarunya BB Z10 dan Q10.
Harus diakui BlackBerry 10 mengusung banyak inovasi, seperti sistem predictive input keyboardnya yang unik dan mudah digunakan, dan kemampuan multitasking yang luar biasa. Namun, BlackBerry 10 masih harus membuktikan diri, jangan sampai kembali mengandalkan fitur BBM. Sembari menunggu BlackBerry 10 di pasar, jumlah aplikasi di BlackBerry App World untuk OS ini masih harus tumbuh dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar